Jika kita masih ingat makanan khas orang pedesaan ini memang sekarang jarang ditemukan. Sebenarnya, jika kita mau mencari dengan sedikit bersusah payah mungkin kita masih bisa mendapatkannya.
Bagi kawan-kawan yang belum mengetahui "glondongan", sedikit saya uraikan. Glondongan adalah salah satu makanan khas pedesaan yang terbuat dari rebusan ketela pohon yang dibentuk menyerupai bola. Tidak ada ukuran pasti dalam membuat besarnya "glondongan". Sebenarnya tidak beda jauh dengan makanan ini. Hanya saja bentuk yang digunakan oleh masyarakat desa dalam membentuk makanan tersebut. "Glondongan" ini sangat nikmat jika dimakan dengan taburan "joro"(seduhan gula merah). Selain rasanya manis, dalam setiap gigitan akan terasa sedikit asin (dari rasa glondongan).
Sebenarnya "Glondongan" ini merupakan salah satu komoditi Lamongan. Sekali lagi, sayang..... Pemkab Lamongan masih belum sempat menyentuh makanan khas ini. Selama ini masih makanan tahu campur, soto Lamongan dan nasi boranan yang sering dielu-elukan. Kasihan nasib "glondongan" saat ini.
Memang luar biasa nenek moyang dulu. Mereka sudah memikirkan nilai tambah dari sebuh singkong atau ketela pohon. Bayangkan jika kita menjual singkong tanpa olahan. Paling mahal Rp. 1000,- per Kilonya. Jika kita olah menjadi glondongan, sudah berapa banyak gelondongan yang akan dihasilkan dari 1 Kg Ketela pohon.
Tapi jangan khawatir kawan kini "glondongan" masih bisa kita nikmati di beberapa pasar tradisional di desa. Biasanya makanan ini selalu bersanding dengan jajnan pasar lainnya (klanting, klepon, urap-urap, dll)